Diet sang aktor
Chung Sung Hwa tak menyangka ia diberi kesempatan untuk memerankan tokoh bersejarah di layar lebar. Untuk memenuhi peran tersebut, ia diminta untuk menurunkan berat badan. Proses itu dijalani sembari mementaskan Ahn Jung-geun di panggung teater.
“Saya turun 14 kilogram,” ujar dia.
Mendapat kesempatan untuk memerankan tokoh bersejarah di pentas musikal dan film adalah sebuah beban tetapi juga kebanggaan. Menurut sang aktor, ia jadi tergerak untuk menjalani hidup yang membanggakan seperti sang pejuang.
Proses bernyanyi
Setiap aktor diminta untuk bernyanyi secara langsung oleh sutradara. Bagi pemeran utama yang terbiasa bernyanyi di pentas musikal, bernyanyi untuk film tentu berbeda. Di pentas musikal, semuanya sudah terkoordinasi secara kondusif untuk bernyanyi. Ada sejumlah penyesuaian yang terjadi saat proses itu diboyong ke lokasi syuting film.
“Apalagi di film ada zoom in, wajah disyut dari dekat. Saat nada tinggi mata saya kerap bergerak ke atas, jadi saya berpikir bagaimana caranya agar wajah tidak seperti itu di depan kamera,” ujar dia.
Sementara itu, aktris Kim Go Eun yang memerankan karakter fiktif Seoul-hee, mata-mata yang mendekati Ito Hirobumi, awalnya optimistis tuntutan bernyanyi bisa dilakoni dengan baik. Kim Go Eun belajar di departemen drama dan film saat kuliah, jadi musikal bukanlah hal asing untuknya.
“Tapi saya lupa 10 tahun sudah berlalu,” ia tertawa, menambahkan sempat ada penyesalan mengapa dia terburu-buru menerima tawaran film ini.
Meningkatkan kemampuan bernyanyi butuh proses yang memakan waktu, sehingga Kim Go Eun menyadari hasilnya takkan bisa instan. Aktris yang kedapatan menyanyi tiga lagu di film ini kemudian memutuskan untuk fokus menjiwai emosi sebagai aktris saat bernyanyi.
“Butuh emosi saat bernyanyi dan berakting, tapi saya memutuskan untuk fokus ke akting agar emosinya tersampaikan,” kata pemeran dalam drama “Little Women” dan “Yumi’s Cells” itu.
Sung Hwa mengamini apa kata Kim Go Eun. Membandingkan pengalamannya bernyanyi sebagai aktor teater, bernyanyi untuk film musikal memang berbeda. Di teater, transisi antara dialog dan nyanyian terasa wajar. Dalam film, mungkin saja transisi itu terasa canggung dan aneh. Fokusnya adalah membuat agar nyanyian dalam film teras alami, dia juga berusaha untuk bisa menyampaikan emosi secara nyata lewat nyanyian alih-alih berusaha bernyanyi secara sempurna.(rdo)