Film – Ini sinopsis film gulat India Dangal 2016. Film ini bercerita tentang atlit gulat. Dirilis tahun 2016 lalu. Sangat seru untuk ditonton.
Suka atau tidak dengan gulat, film drama India berlatar olahraga yang satu ini sangat layak tonton. Dangal, dirilis pada 2016, dibintangi Amir Khan, Fatima Sana Shaikh, dan Sanya Malhotra ini menjadi film terlaris sepanjang masa (Bollywood box office). Saking larisnya, bahkan di Cina pun Dangal merajai bioskop-bioskop.
Dangal diangkat dari kisah nyata kehidupan pegulat profesional India, Mahavir Singh Phogat, yang gagal meraih prestasi internasional. Mahavir (yang diperankan oleh Amir Khan) memiliki ambisi, jika kelak memiliki anak laki-laki, akan dididik untuk menggapai mimpinya, yakni pegulat internasional.
Sayangnya, dari ketiga anaknya tak satu pun laki-laki. Keajaiban muncul ketika dua anak remaja perempuannya, Geeta Phogat dan Babita Komari (diperankan Zaira Wasim dan Suhani Bhatnagar), berkelahi dengan anak laki-laki. Mereka menghajar anak laki-laki itu hingga babak belur dan menangis.
Mahavir pun akhirnya melatih kedua putrinya itu. Ia melatih dengan keras, seperti melatih anak laki-laki.
Dua putri yang cantik-cantik itu dipermak. Rambut mereka dipotong pendek mirip potongan rambut laki-laki. Kedua perempuan cantik itu pun menangis, yang membuat penonton berkaca-kaca menyaksikan bagaimana mahkota wanita itu dihilangkan.
Lalu, fisik mereka digembleng hingga kekar berisi. Sejarah mencatat, kedua putrinya itu sukses menjadi pegulat. Geeta merebut medali emas pada Commonwealth Games 2010 –wanita pertama yang mendapat emas di cabang gulat pada ajang olahraga negara-negara bekas jajahan Inggris itu.
Apa menariknya film ini hingga begitu laris dan mampu meraup omset sampai Rp 5 triliun? Tentu saja dramanya. Simak ketika Geeta kecil dilarang ikut kejuaraan gulat di sebuah desa, yang pesertanya semua laki-laki.
Sutradara Nitesh Tiwari mengemasnya menjadi drama yang mengundang emosi sampai ke adegan Geeta diperbolehkan tampil dan bahkan menjadi juara. “Gulat antara laki-laki melawan perempuan adalah tontonan menarik,” kata salah satu panitia ke panitia lainnya sesaat sebelum memutuskan menerima Geeta.
Belum lagi drama kerasnya Mahavir mendidik putrinya ala militer. Tidak jarang, walau tomboy, anak-anaknya menangis dan menolak berlatih. Apalagi, Geeta dan Babita tidak bisa menikmati masa-masa remaja mereka seperti anak-anak lainnya.
Adegan-adegan gulat di film ini –dengan tubuh Geeta dan Babita dewasa (diperankan Fatima Sana Saikh dan Sanya Malhotra) yang aduhai dan padat– sangat nyata, seperti bukan akting. Banting-bantingan seperti pertandingan beneran, seperti melihat pertandingan langsung di arena gulat.
Film Dangal yang berdurasi sekitar 3 jam ini juga dihiasi adegan Geeta dan Babita merencanakan untuk berhenti dari gulat. Suatu malam, Geeta dan Babita menghadiri pernikahan teman mereka, Sunita, yang dijodohkan keluarga. Mereka bersenang-senang yang membuat marah ayah mereka.
Geeta dan Babita curhat ke Sunita tentang ayah mereka yang keras. Sunita malah berbalik mencurahkan isi hatinya. Dia iri dengan Geeta dan Babita yang mempunyai ayah yang peduli dengan masa depan mereka. Sedangkan Sunita dipaksa menjadi ibu rumah tangga, yang hanya melayani suami di rumah.
Baca juga : Film Bioskop Terbaru KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Madeni
Curhatan Sunita membuat Geeta dan Babita berubah pikiran. Mereka kembali semangat berlatih. Latihan keras itulah yang membawa Geeta dan adiknya ke perjalanan-perjalanan pertandingan dari kelas yunior lokal, nasional hingga internasional. Hubungan ayah dan anak ini pun naik turun.
Suatu waktu, sebagai juara nasional, Geeta meminta izin kepada ayahnya untuk masuk akademi olahraga di Patiana. Di sana, Geeta dilatih oleh pelatih yang ditunjuk asosiasi sehingga ayahnya tidak terlibat. Pelatihannya longgar, tidak seketat yang diberi ayahnya.
Kembali ke rumah, Geeta mengajarkan teknik dari akademi kepada Babita. Mahavir yang melihat teknik tersebut meminta Geeta kembali menunjukkan kepadanya. Tetapi Geeta tidak dapat menunjukkannya dengan baik. Ayahnya murka.
Geeta emosi dan mengajak ayahnya berduel. Mahavir kalah. Geeta menjadi sombong, dengan tetap memakai teknik dari akademi. Sedangkan Babita menggunakan teknik yang diajarkan ayahnya.