Wagub Minta Setiap Komponen Bekerjasama Tuntaskan Masalah Stunting

Wakil Gubernur Jambi Drs. H. Abdullah Sani, M.Pd.I membuka secara resmi Rapat Koordinasi Daerah Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) serta Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting Provinsi Jambi Tahun 2025
Wakil Gubernur Jambi Drs. H. Abdullah Sani, M.Pd.I membuka secara resmi Rapat Koordinasi Daerah Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) serta Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting Provinsi Jambi Tahun 2025. Foto: Diskominfo Provinsi Jambi

JAMBI, Lajuberita.id – Wakil Gubernur Jambi Drs. H. Abdullah Sani, M.Pd.I membuka secara resmi Rapat Koordinasi Daerah Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) serta Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting Provinsi Jambi Tahun 2025, yang diselenggarakan oleh BKKBN Perwakilan Provinsi Jambi, bertempat di Hotel Aston Jambi, Kamis (19/06/2025).

Hadir pada kesempatan tersebut Pejabat Utama dari BKKBN, Inspektur Utama Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Kependudukan/BKKBN, Dr. Ucok Abdulrauf Damenta, M.Ag, Rer.Publ, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi Drs. Putut Riyatno, Perwakilan Forkompinda serta Kepala Dinas/Badan terkait.

Bacaan Lainnya

Dikatakan Wagub Sani, secara kompleks secara bersama dan makro Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi adalah lembaga yang diberikan tugas untuk meningkatkan kualitas keluarga, jadi tugas BKKBN tidak mudah, membangun sebuah keluarga yang berkualitas. Tapi, dengan memaksimalkan peran petugas lapangan yang ada serta bersinergi dengan mitra kerja.

“Bicara apa yang menjadi tujuan kita bersama yaitu bagaimana mewujudkan keluarga bahagia dengan keluarga berencananya bagaimana dapat mengurangi stunting. Tetapi tidak akan selesai dengan tujuan itu, yang harus disiapkan juga adalah kerjasama dengan komponen lain kalau kita lakukan adalah pekerjaan dalam suatu sistem maka komponen sistem ini yang harus diperkuat,” ujar Wagub Sani.

Wagub Sani juga menjelaskan bahwa hal kedua yang harus diperhatikan adalah sasaran. Kalau bicara sasaran, maka harus tepat datanya, siapa mereka,nama dan alamat harusnya lengkap. “Dan dari data tersebut kita bisa mengetahui materi-materi apa yang harus kita lakukan dan kita berikan terutama kepada mereka yang melaksanakan di lapangan,” jelasnya.

“Setelah mendapatkan data kita juga harus mengatur strategi yang digunakan. Bagaimana strategi dalam rangka menjalankan untuk mencapai tujuan dan apapun materi, apapun strategi harus dipastikan dapat dilaksanakan dan buat orientasi untuk mencapai tujuan tersebut,” lanjutnya.

Hal SDM menurut Wagub Sani juga harus menjadi perhatian agar apa yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik. “SDM atau pelakunya itu yang harus sesuai dengan komponen yang berkompeten sesuai dibidang masing-masing, persoalan stunting harus diikutsertakan juga Dinas PU dimana dinas ini diharapkan dapat membangun dan memperbaiki infrastruktur. Bagaimana kita juga mempersiapkan tenaga kesehatan dalam menangani stunting tersebut. Oleh karena itu berbicara SDM maka harus kita pandang semua komponen-komponen unsur-unsur yang terkait,” katanya.

Wagub Sani juga menyampaikan bahwa penumpasan stunting ibaratnya gotong royong bersama untuk menyelesaikan. “Dalam rakor ini insya Allah akan meningkatkan suatu tekad bersama, komitmen bersama untuk bersama-sama dan niat bersama untuk mencapai tujuan penurunan angka stunting,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi Drs. Putut Riyatno, dalam sambutannya menyatakan bahwa berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia Tahun 2024, angka prevelensi stunting di Provinsi Jambi berada pada angka 17,1%, dibawah prevalensi stunting nasional yaitu 19,8%. namun jika dibandingkan dengan angka stunting Provinsi Jambi tahun 2023 yaitu 13,5%, artinya ada penambahan sebesar 3,6% jumlah balita stunting di Provinsi Jambi.

“Hal ini tentunya harus meningkatkan komitmen dan kerja keras kita bersama dalam upaya percepatan, pencegahan, dan penurunan stunting di negeri yang kita cintai ini. Dan penurunan stunting di Provinsi Jambi, tidak hanya pemerintah, pihak swasta dan masyarakat juga turut andil dalam upaya penanganan stunting. Dengan kekuatan kita bersama, semuanya bergerak, angka 17,1 % mungkin akan bisa turun lagi dan merata diseluruh wilayah Provinsi Jambi,” kata Putut.

Putut juga menjelaskan, sejalan dengan implementasi Quick Win Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, yaitu Genting (Gerakan Nasional Orang Tua Asuh Cegah Stunting), Sidaya (Lansia Berdaya), Tamasya (Taman Asuh Sayang Anak), Gati (Gerakan Ayah Teladan Nasional), dan super apps menjadi penting dalam meningkatkan kualitas SDM, yang dimulai dari masa konsepsi sampai dengan usia lanjut (siklus hidup manusia).

“Untuk itu, rakor ini diharapkan dapat menjadi forum yang sangat strategis untuk mengevaluasi, penguatan strategi, merevitalisasi komitmen, dan dukungan peran pemerintah daerah serta mitra kerja dalam meningkatkan akses dan kualitas program Bangga Kencana dan percepatan, pencegahan dan penurunan stunting, baik tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten/kota sampai tingkat lini lapangan, sebagai salah satu upaya bersama menciptakan SDM Jambi unggul, berkualitas, dan berdaya saing,” jelasnya. (don)

Pos terkait