Sinopsis Gila “Doctor Strange in the Multiverse of Madness”

Sinopsis Gila "Doctor Strange in the Multiverse of Madness"
Sinopsis Gila "Doctor Strange in the Multiverse of Madness". Foto: AI/Lajuberita.id

FILM, Lajuberita.id – Pernah enggak sih, lagi asik-asikan nonton film Marvel, terus tiba-tiba dunia yang kita kenal itu langsung pecah, berantakan, dan ngebuka pintu ke realitas lain yang anehnya bikin penasaran? Nah, kalau pertanyaan itu ada di kepala, berarti lo siap banget buat nyelam ke dalam kekacauan yang disuguhin film Doctor Strange in the Multiverse of Madness (2022).

Film yang disutradarai Sam Raimi ini emang enggak main-main. Dari awal, kita udah dikasih tahu bahwa Multiverse itu beneran ada, dan batasannya enggak cuma sekadar wacana lagi. Sesuai dengan apa yang digembar-gemborkan di trailer-nya, film ini benar-benar “membuka Multiverse dan mendorong batas-batasnya lebih jauh dari sebelumnya”.

Bacaan Lainnya

Yang bikin film ini makin gokil, bukan cuma efek visualnya yang mind-blowing, tapi juga karena kita bakal ngeliat sang penyihir favorit kita, Doctor Stephen Strange yang diperankan Benedict Cumberbatch, harus ngadepin masalah yang bukan cuma dari luar, tapi juga dari dalam dirinya sendiri.2 Ditambah lagi, ada Wanda Maximoff alias Scarlet Witch yang diperankan Elizabeth Olsen 2, yang perannya di sini bener-bener bikin kita mikir ulang soal definisi pahlawan dan penjahat. Jadi, siap-siap aja, karena perjalanan Strange kali ini bukan cuma tentang menyelamatkan dunia, tapi tentang bertahan hidup dari kegilaan yang datang dari berbagai semesta.

Sinopsis Lengkap: Perjalanan Gila Lintas Semesta
\
Babak 1: Gadis Misterius & Pertarungan Melawan Demon

Film ini langsung tancap gas dengan adegan yang bikin jantung berdebar. Kita langsung disuguhkan dengan seorang Stephen Strange dari semesta lain yang ditemani seorang remaja bernama America Chavez. Keduanya lagi dikejar-kejar oleh sesosok iblis di ruang antarseluruh semesta.2 Versi Strange ini berusaha melindungi America, tapi dia akhirnya tewas. America, yang panik, tanpa sengaja mengaktifkan kekuatannya yang luar biasa: dia bisa membuat pintu ke dimensi lain hanya dengan pukulan. Kekuatan ini secara tidak sengaja membawa dirinya dan jasad Strange ke Bumi-616, semesta utama MCU yang kita kenal.

Di Bumi-616, America Chavez akhirnya diselamatkan oleh Doctor Stephen Strange dan Sorcerer Supreme, Wong. Strange dan Wong harus berhadapan dengan iblis yang mengejar America. Setelah berhasil mengalahkannya, America menjelaskan bahwa makhluk-makhluk itu mengejarnya karena dia punya kemampuan yang unik, yaitu bepergian ke seluruh Multiverse.

Tapi ada satu hal yang bikin Strange merinding: dia melihat rune sihir yang sama dengan yang dia lihat saat berurusan dengan Wanda Maximoff. Dia pun memutuskan untuk menemui Wanda untuk meminta bantuannya.

Di sinilah twist besar film ini dimulai. Alih-alih mendapatkan bantuan, Strange malah sadar kalau Wanda lah dalang di balik semua serangan itu.2 Setelah mendapatkan Darkhold dan menjadi Scarlet Witch, Wanda kini punya satu tujuan obsesif: mengambil kekuatan America Chavez agar dia bisa bepergian ke berbagai semesta untuk bersatu kembali dengan anak-anaknya, Billy dan Tommy, yang dia ciptakan saat berada di Westview dalam serial WandaVision.2 Wanda bukanlah penjahat yang muncul karena ingin menguasai dunia, melainkan seorang ibu yang hancur karena kesedihan yang tak tertangani. Dia percaya bahwa satu-satunya cara untuk mengatasi rasa sakitnya adalah dengan menemukan versi anak-anaknya di semesta lain. Obsesi ini membuatnya kehilangan akal sehat dan rela melakukan apa pun, bahkan menyerang teman-temannya sendiri.

Babak 2: Duel Maut di Kamar-Taj & Lompat ke Realitas Lain

Begitu Strange menolak menyerahkan America, Wanda langsung menyerang Kamar-Taj, tempat tinggal para penyihir. Adegan ini benar-benar menunjukkan betapa kuat dan menakutkannya Wanda saat ini. Dia membantai banyak penyihir dengan kejam dan tanpa ampun.2 Serangannya begitu brutal sehingga America, dalam kepanikan, tanpa sengaja mengaktifkan kekuatannya lagi. Kali ini, dia membawa dirinya dan Strange ke Bumi-838.

Setelah Strange dan America menghilang, Wanda menggunakan mantra “dreamwalk” dari Darkhold. Mantra ini memungkinkan kesadarannya masuk ke dalam tubuh versi dirinya di semesta lain, dalam hal ini, versi Wanda di Bumi-838 yang hidup damai sebagai ibu rumah tangga dengan Billy dan Tommy.2 Kekuatan Wanda yang begitu besar dan tak terkendali ini menakutkan, tapi di sisi lain, adegan ini juga menunjukkan betapa putus asanya dia. Obsesi ini bukan lagi sekadar keinginan, melainkan kegilaan yang lahir dari trauma yang mendalam.

Babak 3: Dihadang Illuminati dan Pembantaian Epik

Di Bumi-838, Strange dan America ditangkap oleh Sorcerer Supreme versi semesta ini, Karl Mordo, dan dibawa ke hadapan Illuminati.2 Kelompok rahasia ini terdiri dari pahlawan-pahlawan paling kuat di semesta itu: Karl Mordo, Captain Carter (Peggy Carter), Captain Marvel (Maria Rambeau), Black Bolt (Blackagar Boltagon), Mister Fantastic (Reed Richards), dan Professor X (Charles Xavier).

Mereka menjelaskan bahwa Strange versi Bumi-838 dulunya juga merupakan pahlawan hebat, tapi dia terlalu ceroboh dalam menggunakan Darkhold untuk mengalahkan Thanos. Kesembronoannya malah memicu “incursion,” yaitu hancurnya satu semesta karena bersentuhan dengan semesta lain, dan mereka akhirnya terpaksa mengeksekusinya untuk mencegah kehancuran yang lebih besar.2 Illuminati percaya bahwa Strange dari Bumi-616 juga sama berbahayanya. Namun, sebelum mereka bisa memberikan hukuman, Wanda berhasil menyelesaikan dreamwalk-nya dari Gunung Wundagore dan tiba di Bumi-838, mengambil alih tubuh versi dirinya di sana.

Di sinilah adegan yang bikin heboh dimulai. Wanda yang kini berubah menjadi monster mengerikan, langsung membantai semua anggota Illuminati satu per satu dengan brutal.2 Adegan ini disuguhkan dengan sangat seram, penuh dengan jump scares dan elemen body horror ala film Sam Raimi. Wanda menjebol leher Black Bolt, membelah Mister Fantastic menjadi serpihan, dan mematahkan leher Professor X. Hanya Karl Mordo yang berhasil dilumpuhkan oleh Strange, dan mereka berdua berhasil kabur dibantu oleh Christine Palmer dari Bumi-838, yang bekerja sebagai ilmuwan di Baxter Foundation.

Babak 4: Jurus Maut Terlarang & Akhir yang Menguras Air Mata

Strange, America, dan Christine masuk ke ruang antarsemua semesta untuk mencari Book of Vishanti, yang merupakan kebalikan dari Darkhold.2 Tapi Wanda muncul dan menghancurkan buku itu. Dia pun mengambil alih pikiran America Chavez dan mengirim Strange serta Christine ke semesta yang hancur akibat incursion.

Strange berhasil mengalahkan versi dirinya yang korup di semesta itu dan mengambil Darkhold miliknya. Dengan bantuan Wong, Strange lalu melakukan “dreamwalk” ke dalam jasad Strange yang tewas di awal film, kembali ke Bumi-616.2 Di sinilah puncak pertarungan terakhir: Strange menyadarkan America bahwa kekuatannya bukanlah sesuatu yang harus ditakuti, melainkan harus diterima. Dia mendorong America untuk menggunakan kekuatannya sendiri, bukan dengan bertarung, melainkan dengan menghadapi Wanda.

America Chavez akhirnya membuka portal dan membawa Wanda ke Bumi-838. Di sana, Wanda melihat dengan matanya sendiri bagaimana Billy dan Tommy versi Bumi-838 ketakutan dan bersembunyi darinya sambil memanggil ibu mereka yang asli.2 Momen ini adalah puncaknya. Wanda akhirnya sadar bahwa tindakannya hanya membawa ketakutan dan kehancuran. Dia pun melepaskan obsesinya. Dalam sebuah momen yang penuh dengan penebusan, Wanda menggunakan kekuatannya untuk meruntuhkan Gunung Wundagore, menghancurkan semua salinan Darkhold di seluruh Multiverse, dan mengorbankan dirinya dalam prosesnya.2 Setelah itu, America mengembalikan Strange dan Christine ke semesta mereka masing-masing.2
Sebagai akibat dari penggunaan Darkhold, Strange muncul dengan mata ketiga di dahinya.

Dan di adegan mid-credits, dia bertemu dengan seorang penyihir baru, Clea, yang memperingatkannya bahwa tindakannya telah memicu incursion yang harus dia bantu perbaiki. Ini adalah pertanda bahwa petualangan Strange belum berakhir dan
Multiverse Saga masih panjang.

D. Siapa Aja Sih Karakter Keren di Film Ini?

Doctor Strange: Antara Ego dan Tanggung Jawab

Di film ini, Doctor Strange bukan hanya sekadar pahlawan super. Dia adalah seorang penyihir yang berada di “puncak kekuatannya” 2, tapi juga masih membawa beban dari keputusan dan egonya. Seperti yang dikatakan oleh penulis skenario, Strange di sini digambarkan sebagai pahlawan petualangan yang tangguh, mirip Indiana Jones, tapi dengan kecerdasan yang luar biasa.2 Awalnya, dia masih merasa bahwa dialah yang harus mengambil semua keputusan.

Namun, perjalanan melintasi Multiverse memberinya pelajaran berharga. Dia melihat versi dirinya di semesta lain, Strange dari Bumi-838, yang arogan dan ceroboh hingga menyebabkan kehancuran semesta. Pengalaman ini menjadi cermin bagi Strange, memaksanya untuk melihat konsekuensi dari keangkuhannya sendiri.

Pada akhirnya, tindakan heroik terbesar Strange di film ini bukanlah mengalahkan Wanda dengan sihir, melainkan dengan membuat pilihan moral: dia memilih untuk percaya pada America Chavez dan memberinya ruang untuk tumbuh sebagai pahlawan, alih-alih mencoba mengendalikan seluruh situasi. Ini menunjukkan evolusi karakternya dari seorang individu yang mengandalkan diri sendiri menjadi seorang pemimpin yang percaya pada orang lain.

Wanda Maximoff a.k.a. Scarlet Witch: Trauma sebagai Kekuatan Penghancur

Wanda Maximoff adalah karakter paling kompleks dan tragis di film ini.4 Awalnya, dia adalah mantan anggota Avengers yang bisa mengendalikan sihir, telepati, telekinesis, dan memanipulasi realitas dengan Chaos Magic. Tapi di film ini, dia berubah menjadi antagonis yang menakutkan, bukan karena dia jahat dari lahir, melainkan karena dia hancur oleh kesedihan. Setelah kehilangan Vision dan anak-anaknya di WandaVision, luka batinnya semakin dalam. Korupsi dari Darkhold lalu mengubah rasa sakit itu menjadi kekuatan penghancur yang mengerikan.

Film ini mengajarkan bahwa penjahat tidak selalu datang dari ancaman luar angkasa, tapi juga bisa berasal dari dalam diri pahlawan itu sendiri. Kesedihan Wanda yang tidak teratasi menjadi senjata paling mematikan. Kisahnya menjadi pengingat bahwa trauma yang tidak ditangani bisa berubah menjadi kekuatan destruktif yang bisa menghancurkan diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Ini adalah pilihan naratif yang berani dan membuat film ini terasa lebih dalam dari sekadar film pahlawan pada umumnya.

America Chavez: Perjalanan Menerima Diri Sendiri

America Chavez bukanlah sekadar karakter pendukung. Dia adalah “seorang remaja yang bisa bepergian antar dimensi” 2 dan punya cerita perjalanan yang penting. Awalnya, America Chavez digambarkan sebagai seorang remaja yang sudah lama sendirian dan “melarikan diri dari keunikannya”.3 Ketakutannya untuk mengendalikan kekuatannya adalah pusat dari konflik batinnya. Dia bukanlah pahlawan super yang terlatih, melainkan seorang remaja yang ketakutan dengan kemampuan bawaannya.

Perjalanannya di film ini adalah proses menerima diri sendiri dan kekuatannya. Strange tidak hanya melindunginya, tapi juga menjadi mentor yang membimbingnya untuk percaya pada dirinya sendiri. Momen puncaknya saat dia akhirnya berhasil mengendalikan kekuatannya sendiri di depan Wanda adalah bukti bahwa dia telah berhasil menyelesaikan perjalanan pribadinya. America Chavez mewakili tema penting tentang proses pendewasaan, di mana seseorang harus belajar untuk merangkul dan menerima siapa dirinya sebenarnya.

Tanggung Jawab di Era Multiverse

Doctor Strange in the Multiverse of Madness bukan cuma film superhero biasa. Film ini mengangkat tema yang jauh lebih berat: tanggung jawab seorang pahlawan di era Multiverse. Kisah Illuminati di Bumi-838, yang terpaksa membunuh Strange versi mereka karena kesembronoannya memicu incursion, menjadi peringatan keras bagi Strange dan kita semua.2 Film ini menunjukkan bahwa di era Multiverse, kesalahan kecil seorang pahlawan bisa memiliki konsekuensi kosmik, yaitu menghancurkan seluruh semesta.

Konflik utama dalam film ini bukanlah melawan ancaman eksternal yang datang dari galaksi lain seperti Thanos. Sebaliknya, konflik itu datang dari dalam, dari trauma yang tidak teratasi (Wanda) dan ego yang tidak terkendali (Strange). Film ini secara cerdas mengubah definisi pahlawan di MCU. Kekuatan bukan lagi satu-satunya jaminan untuk menjadi pahlawan. Film ini mengajarkan bahwa kekuatan harus disertai dengan kebijaksanaan dan rasa tanggung jawab yang besar, karena niat baik tanpa kendali bisa berujung pada malapetaka. Ini adalah pergeseran narasi yang signifikan dan menyiapkan panggung untuk fase-fase MCU berikutnya.

Gaya Horror ala Sam Raimi

Salah satu hal yang paling membedakan film ini dari film MCU lainnya adalah penggunaan genre horror yang kental. Sutradara Sam Raimi, yang terkenal dengan film horror-nya, seperti Evil Dead, membawa sentuhan horor yang sangat terasa. Kita disuguhkan adegan-adegan yang mengerikan, mulai dari jumpscare tiba-tiba, visual yang menjijikkan (seperti Strange yang membangkitkan mayatnya sendiri), hingga pembantaian Illuminati yang sadis dan penuh ketegangan.

Sentuhan horor ini bukan hanya untuk menakuti penonton. Penggunaan genre ini memiliki tujuan naratif yang lebih dalam. Elemen horror ini berfungsi untuk memperkuat tema kegilaan dan kehancuran. Visual yang mengerikan, seperti dreamwalk ke dalam mayat, adalah representasi visual dari korupsi batin yang dialami Strange. Sementara itu, adegan Wanda yang brutal mencerminkan kehancuran psikologis yang dia alami. Dengan menggabungkan genre horror dan superhero, film ini berhasil menyajikan kisah emosional yang lebih dalam dan visceral, membuat kita merasakan ketakutan, kegilaan, dan kesedihan para karakternya secara lebih intens.

F. Penutup: Kok Bisa Sih Ending-nya Begitu?

Setelah semua kekacauan yang terjadi, ending film ini memberikan penutup yang tragis tapi juga penuh arti. Pengorbanan Wanda untuk menghancurkan Darkhold adalah penebusan atas semua kehancuran yang telah dia sebabkan.2 Ini adalah momen di mana dia akhirnya melepaskan obsesinya yang tidak sehat dan memilih untuk memutus rantai penderitaan yang dia alami. Di sisi lain, ending film ini juga meninggalkan banyak tanda tanya untuk Strange. Munculnya mata ketiga di dahinya adalah konsekuensi fisik dari penggunaan Darkhold, dan itu menjadi pengingat bahwa tidak ada tindakan yang tanpa konsekuensi, bahkan untuk seorang Master of the Mystic Arts.

Singkatnya, Doctor Strange in the Multiverse of Madness adalah film yang kompleks dan out of the box. Film ini bukan cuma tentang pertarungan sihir, tapi juga tentang trauma, duka, tanggung jawab, dan menerima diri sendiri. Kalau lo suka cerita yang punya sisi gelap, mind-bending, dan punya hubungan erat dengan serial WandaVision, film ini wajib banget lo tonton! Petualangan Strange baru saja dimulai, dan dijamin bakal lebih seru lagi! (ndy)

Pos terkait