FILM, Lajuberita.id – Helo, Gen Z dan milenial kece! Siapa di sini yang tim nonton film India? Kalau cuma membayangkan film yang isinya joget-joget di bawah pohon atau drama keluarga yang bikin baper, siap-siap kaget, karena di tahun 2021, industri film India tuh lagi on fire banget! Setelah sempat lesu akibat pandemi yang bikin bioskop tutup, tahun 2021 adalah momen di mana sinema India bangkit kembali dengan gaya yang enggak main-main.
Tahun ini menjadi panggung bagi film-film yang enggak cuma sukses di negara asalnya, tapi juga jadi perbincangan global dan bahkan viral di mana-mana. Film-film ini berhasil memecahkan rekor box office, memikat hati kritikus, dan yang paling penting, berhasil mengembalikan semangat para penonton untuk kembali ke bioskop. Laporan ini akan membahas film-film yang benar-benar jadi fenomena di tahun 2021.
Metodologi: Gimana Sih Cara Memilih Film Paling Populer?
Mungkin banyak yang bertanya-tanya, apa sih standar “terpopuler” dalam laporan ini? Tentu saja, popularitas tidak hanya diukur dari sekadar banyak yang menonton. Ada beberapa kriteria penting yang digunakan untuk menyeleksi 7 film India yang paling mencuri perhatian di tahun 2021:
Pendapatan Cuan Terbesar (Box Office): Film yang berhasil meraup pendapatan global tertinggi adalah indikator utama. Hal ini menunjukkan film tersebut memiliki daya tarik yang masif dan berhasil menjangkau audiens luas. Sebagai catatan penting, analisis ini secara khusus hanya mencakup film yang dirilis di tahun 2021. Hal ini membuat film-film hit dari tahun sebelumnya seperti Tanhaji: The Unsung Warrior dan Sarileru Neekevaru yang dirilis tahun 2020 16 dan juga mendapat peringkat tinggi di
box office tidak dimasukkan dalam daftar ini. Meskipun Baaghi 3 juga meraih pendapatan besar di tahun 2020, film tersebut tidak termasuk dalam cakupan ulasan ini yang terfokus pada film-film dari tahun 2021.
Pembicaraan Viral dan Dampak Sosial: Popularitas juga diukur dari seberapa banyak film tersebut menjadi perbincangan di media sosial dan membentuk budaya pop baru. Ada film yang mungkin tidak meraih pendapatan tertinggi, tapi menjadi topik hangat karena kualitas cerita, akting, atau bahkan kontroversi.
Dampak Terhadap Industri: Beberapa film memiliki peran lebih besar dari sekadar hiburan; mereka menjadi “pembuka jalan” atau “penyelamat” bagi industri film secara keseluruhan. Film-film ini berhasil membangkitkan kembali semangat penonton untuk kembali ke bioskop setelah periode yang sulit.
Berdasarkan kriteria di atas, berikut adalah 7 film India terpopuler yang telah dipilih dengan cermat.
Daftar 7 Film India Terpopuler 2021
1. Film India Pushpa: The Rise (Pahlawan ‘Gak Ada Otak’ yang Bikin Sejuta Fans Kagum)
Pushpa: The Rise adalah film aksi kriminal yang dibintangi oleh Allu Arjun dan Rashmika Mandanna, disutradarai oleh Sukumar. Dirilis pada 17 Desember 2021, film ini dengan cepat menjadi fenomena yang tidak terduga.
Film ini dengan cepat menempatkan diri sebagai film India terlaris di tahun 2021, dengan pendapatan global mencapai ₹378 crore.1 Pendapatan ini sangat fantastis, terutama mengingat film ini adalah produksi berbahasa Telugu. Kesuksesan finansial ini adalah bukti nyata dari konsep “Pan-Indian Film” yang sedang naik daun, di mana batasan bahasa tidak lagi menjadi hambatan.
Film dari industri film regional India Selatan (seperti Telugu dan Tamil) kini mampu mendominasi pasar nasional, bahkan mengungguli film-film Bollywood yang biasanya menjadi penguasa pasar.
Banyak kritikus yang memuji film ini sebagai “pertunjukannya Allu Arjun sepenuhnya.” Performa Allu Arjun sebagai Pushpa Raj, seorang kuli yang ambisius, dianggap sangat kuat dan karismatik.
Ia berhasil membawakan karakter yang keras di permukaan namun juga memiliki sisi rentan yang tidak disadari orang lain. Walaupun beberapa kritikus mengkritik naskah film ini yang dianggap “kurang cerdas” dan “terlalu panjang”, mereka mengakui bahwa karisma dan akting Allu Arjun berhasil menutupi kekurangan tersebut. Film ini dianggap “paisa vasool” atau “setara dengan uang yang dihabiskan” oleh penonton, karena memberikan pengalaman hiburan yang maksimal.
Fakta bahwa film ini sukses besar meskipun mendapat kritik terhadap naskahnya menunjukkan bahwa di era pascapandemi, daya tarik seorang bintang besar memiliki kekuatan luar biasa dalam menarik penonton. Para penonton di masa itu tampaknya lebih haus akan tontonan yang menghibur secara visual dan mengandalkan star power yang kuat, bahkan jika alur ceritanya tidak sempurna.
2. Film India Sooryavanshi (Penyelamat Bioskop yang Penuh Kontroversi)
Sooryavanshi adalah film aksi dan drama yang dibintangi oleh Akshay Kumar dan Katrina Kaif, dan disutradarai oleh Rohit Shetty. Film ini dikenal karena berhasil membangkitkan kembali semangat penonton untuk kembali ke bioskop setelah pandemi.4
Film ini meraih kesuksesan besar dengan menjadi film Hindi terlaris di tahun 2021, mengumpulkan pendapatan global sebesar ₹294 crore.
Pada hari pembukaannya, film ini meraup ₹26.29 crore di dalam negeri, dan total pendapatan akhir pekan mencapai ₹77.08 crore. Performa ini dianggap luar biasa dan membuktikan bahwa masih ada permintaan besar untuk pengalaman menonton di layar lebar, terutama untuk film-film aksi yang spektakuler.
Film ini menceritakan kisah Veer Sooryavanshi, seorang Wakil Komisaris Polisi (DCP) dari Pasukan Anti-Terorisme (ATS), yang berupaya menggagalkan rencana teroris yang bersembunyi di India sejak peristiwa pengeboman Mumbai pada tahun 1993.
Alur cerita ini semakin epik dengan kemunculan karakter-karakter polisi populer lainnya dari “Cop Universe” Rohit Shetty, seperti Sangram “Simmba” Bhalerao (Ranveer Singh) dan Bajirao Singham (Ajay Devgn), dalam sebuah kolaborasi yang luar biasa.
Meskipun sukses secara komersial dan dipuji sebagai hiburan murni layar lebar, film ini juga mendapatkan ulasan yang beragam dari kritikus. Beberapa kritikus menuding film ini memuat “tropi Islamofobia” dan “jingoism” atau nasionalisme yang berlebihan.
Peran karakter utama wanita, yang diperankan oleh Katrina Kaif, juga dianggap kurang memiliki substansi dan hanya mendapat porsi penting dalam “lagu-lagu yang sensual”.
Kesuksesan film ini, terlepas dari kritik tersebut, menunjukkan bahwa formula masala 18 yang menggabungkan aksi, drama, dan komedi tetap menjadi strategi yang efektif untuk menarik penonton ke bioskop.
3. Film India Master (Ketika Showdown Dua Bintang Bikin Sejarah)
Film Master adalah film aksi kriminal berbahasa Tamil yang disutradarai oleh Lokesh Kanagaraj, dan dibintangi oleh dua mega-bintang: Vijay dan Vijay Sethupathi.6 Film ini dirilis di awal tahun 2021 dan langsung mencuri perhatian dunia.
Master adalah film India pertama yang berhasil menduduki peringkat satu di box office global setelah pandemi. Hal ini memberikan dorongan besar bagi industri film yang saat itu masih berjuang untuk kembali normal.6 Dengan pendapatan kotor sekitar ₹220–300 crore, film ini menjadi salah satu film Tamil terlaris sepanjang masa dan film India terlaris ketiga di tahun 2021. Para analis industri film bahkan menganggap film ini telah “menghidupkan kembali” bisnis teater di Tamil Nadu.
Alur ceritanya berpusat pada JD, seorang profesor yang kecanduan alkohol, yang kemudian bentrok dengan Bhavani, seorang gangster kejam yang memanfaatkan anak-anak di rumah tahanan untuk kegiatan kriminalnya.7 Pertarungan antara JD dan Bhavani adalah inti dari film ini dan menjadi daya tarik utamanya.
Film ini mendapatkan ulasan yang beragam hingga positif. Kritikus memuji film ini karena berhasil menghadirkan hiburan yang memuaskan, meskipun alur ceritanya dianggap klise dan mudah ditebak.
Keberhasilan Master membuktikan bahwa formula pertarungan antara protagonis dan antagonis yang sama-sama kuat, terutama ketika diperankan oleh aktor-aktor karismatik, adalah resep yang sangat efektif untuk menarik penonton kembali ke bioskop. Film ini memenuhi kerinduan penonton akan pengalaman sinematik yang intens dan penuh aksi, sesuatu yang sulit didapatkan dari platform streaming di rumah.
4. Annaatthe (Bikin Kritikus Cemberut, Tapi Fans Terharu)
Film Annaatthe merupakan film aksi dan thriller berbahasa Tamil yang disutradarai oleh Siva dan diproduseri oleh Kalanithi Maran. Film ini dibintangi oleh Rajinikanth dan Keerthy Suresh.
Film ini menjadi kasus yang sangat menarik dalam dunia sinema. Meskipun dikritik habis-habisan oleh para kritikus, film ini tetap sukses besar di box office. Film ini meraup pendapatan global sekitar ₹220-240 crore. Kritikus memberikan ulasan yang “sangat negatif,” bahkan menyebutnya “kumpulan dari momen-momen terlemah dari filmografi sang sutradara”. Alur ceritanya dianggap “menguji kesabaran” dan klise.
Namun, terlepas dari semua kritik tersebut, film ini tetap berhasil. Kekuatan utamanya terletak pada basis penggemar Rajinikanth yang sangat besar dan loyal. Para penggemar ini datang ke bioskop bukan karena kualitas naskah atau ulasan positif, melainkan untuk melihat idola mereka beraksi. Film ini adalah contoh sempurna dari bagaimana loyalitas penggemar bisa mengalahkan penilaian kritis. Fenomena ini menunjukkan adanya dua pasar yang berbeda dalam industri film: satu pasar yang digerakkan oleh kualitas sinematik dan pujian kritikus, dan pasar lainnya yang murni digerakkan oleh “fan-service” dan daya tarik personal sang aktor.
5. 83 (Film Bagus yang Gagal Cuan)
83 adalah film biografi olahraga yang dibintangi oleh Ranveer Singh sebagai Kapil Dev. Film ini disutradarai oleh Kabir Khan dan diproduksi oleh Reliance Entertainment.
Film ini menceritakan kisah nyata kemenangan tim kriket nasional India dalam Piala Dunia Kriket 1983 yang dianggap mustahil.10 Film ini mendapatkan “pengakuan luas dari kritikus dan penonton”.
Banyak publikasi terkemuka, termasuk The Indian Express dan Film Companion, menobatkannya sebagai salah satu film Bollywood terbaik di tahun 2021.10 Kritikus memuji performa Ranveer Singh, naskah yang kuat, dan arahan yang apik.
Meskipun demikian, film ini dianggap “kegagalan box office”.10 Meskipun meraih pendapatan global yang terbilang tinggi, yaitu sekitar ₹193.73 crore, film ini merugi karena biaya produksinya yang sangat besar, diperkirakan mencapai ₹225–270 crore.10 Faktor lain yang menyebabkan kerugian adalah pembatasan bioskop akibat varian Omicron COVID-19 dan persaingan ketat dari film-film lain, termasuk Pushpa: The Rise dan Spider-Man: No Way Home.
83 adalah antitesis dari Annaatthe. Keberadaannya menggarisbawahi bahwa kualitas tinggi dan pujian kritikus tidak selalu menjamin kesuksesan finansial. Film ini menunjukkan bahwa di tengah masa-masa sulit, penonton cenderung memilih film yang menjanjikan hiburan yang lebih instan dan ringan, daripada film biografi yang, meskipun sangat bagus, mungkin terasa lebih berat atau kurang menghibur dalam konteks yang luas.
6. Film India Vakeel Saab (Bukan Cuma Remake, Tapi Buat Fans Baper)
Vakeel Saab adalah film drama hukum berbahasa Telugu yang disutradarai oleh Venu Sriram dan merupakan remake dari film Hindi populer, Pink.12 Film ini dibintangi oleh Pawan Kalyan, Anjali, dan Nivetha Thomas.
Film ini sukses besar di box office dan menjadi film Telugu terlaris kedua di tahun 2021.12 Film ini berhasil meraup pendapatan global sekitar ₹137.65 crore, meskipun perilisannya terkendala oleh gelombang kedua pandemi COVID-19 yang menyebabkan bioskop harus tutup.
Banyak kritikus yang memuji film ini, dengan sebagian besar ulasan menyebutnya sebagai “drama ruang sidang dengan sentuhan masala yang banyak”.
Namun, film ini juga mendapat kritik karena dianggap “mengkhianati” pesan orisinal dari film
Pink.13 Para kritikus mencatat bahwa film ini menambahkan adegan aksi dan backstory yang tidak ada di versi aslinya, semata-mata untuk mengagungkan karakter yang diperankan oleh Pawan Kalyan.
Pengambilan keputusan untuk mengubah naskah demi memuaskan basis penggemar sang bintang menunjukkan betapa kuatnya pengaruh seorang aktor dalam industri film India. Film ini adalah contoh bagaimana naskah bisa diubah secara signifikan demi menonjolkan persona sang aktor, bahkan jika hal itu berarti menyimpang dari esensi cerita orisinal yang berharga. Film ini adalah bukti bahwa di pasar film India, strategi “bintang dulu, pesan kemudian” masih sangat efektif untuk meraih kesuksesan finansial.
7. Film India Akhanda (Aksi ‘Gak Ada Obat’ Buat Fans Happy)
Akhanda adalah film aksi dan drama berbahasa Telugu yang dibintangi oleh Nandamuri Balakrishna dalam peran ganda. Film ini disutradarai oleh Boyapati Srinu.
Film ini dianggap sebagai “crowd-pleaser” sejati, dan berhasil menjadi film dengan pendapatan tertinggi untuk Nandamuri Balakrishna, meraup pendapatan hampir ₹200 crore.14 Film ini juga dipuji karena berhasil mengembalikan rekor penjualan tiket di beberapa bioskop setelah film Baahubali 2.
Ulasan kritikus terhadap film ini beragam. Banyak yang menyebutnya “OTT” (over-the-top) dan alur ceritanya “sangat bisa ditebak”.15 Namun, di sisi lain, film ini diakui sebagai tontonan yang “sangat menghibur” dan “menyenangkan bagi penggemar”.15 Film ini berhasil karena menyajikan aksi yang eksplosif, adegan yang “melawan hukum gravitasi,” dan karakter Balakrishna sebagai Aghora sadhu yang menarik dan didukung oleh soundtrack yang kuat.
Keberhasilan Akhanda mengukuhkan tren yang sama dengan Pushpa dan Annaatthe: gaya “super-OTT” yang didukung oleh kekuatan bintang adalah formula jitu untuk kesuksesan box office di pasar “massal.” Hal ini menunjukkan bahwa ada permintaan besar di kalangan penonton untuk film-film yang tidak terlalu memikirkan logika plot dan lebih memprioritaskan hiburan murni, aksi berlebihan, dan karisma bintang.
Analisis Mendalam: Kenapa Film-Film Ini Jadi Fenomena?
Dari daftar di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai lanskap sinema India di tahun 2021.
Kekuatan Bintang Mengalahkan Plot (Aktor > Naskah)
Salah satu tren yang paling mencolok di tahun 2021 adalah fakta bahwa kekuatan star power seorang aktor dapat mengalahkan kualitas naskah. Film-film seperti Annaatthe dan Vakeel Saab menjadi bukti nyata dari fenomena ini. Annaatthe meraih pendapatan besar meskipun ulasan kritisnya sangat buruk, yang sepenuhnya didorong oleh loyalitas basis penggemar Rajinikanth.
Begitu juga dengan Vakeel Saab, yang mengubah naskah orisinal yang kuat demi mengagungkan Pawan Kalyan dan tetap meraih kesuksesan finansial. Fenomena ini menunjukkan bahwa di India, penonton datang ke bioskop untuk melihat idola mereka, bukan untuk menganalisis naskah yang sempurna.
Comeback Epik Layar Lebar Pasca-Pandemi
Tahun 2021 menjadi saksi bisu kebangkitan kembali industri bioskop, dan film-film seperti Sooryavanshi dan Master memiliki peran vital di dalamnya. Keduanya tidak hanya sukses secara finansial, tetapi juga dipuji karena berhasil membawa kembali penonton ke bioskop. Keberhasilan finansial kedua film ini menunjukkan bahwa penonton sangat rindu dengan pengalaman menonton di layar lebar. Film-film ini menyediakan “alasan” bagi mereka untuk kembali, yaitu tontonan spektakuler yang tidak bisa didapat di rumah.
Pertarungan Sengit: Pujian Kritikus vs. Cuan Box Office
Adanya film 83 yang sangat dipuji kritikus namun merugi, dan Annaatthe yang dicerca kritikus namun meraup untung besar, menyoroti adanya dua jalur menuju popularitas di industri film. Jalur pertama adalah melalui kualitas sinematik yang dihargai kritikus, tapi berisiko finansial, terutama dengan biaya produksi yang tinggi dan persaingan ketat. Jalur kedua adalah melalui fan-service yang dijamin menguntungkan, tapi berisiko dicerca kritikus. Hal ini menunjukkan adanya ketidakselarasan antara selera kritikus dan selera penonton umum, yang sering kali memilih film yang lebih mengutamakan hiburan murni daripada kedalaman cerita.
Dominasi Film dari India Selatan (Pan-Indian Film)
Dominasi film dari industri Telugu dan Tamil di tahun 2021 menjadi tren yang tidak bisa diabaikan. Film-film seperti Pushpa, Master, Akhanda, dan Vakeel Saab mengungguli banyak film Bollywood. Pergeseran ini menandakan bahwa dominasi sinema Hindi perlahan mulai tergeser oleh film-film dari India Selatan yang memiliki daya tarik universal, didukung oleh alur cerita yang intens, aksi yang mendebarkan, dan distribusi yang luas di platform digital.
Gimana, guys? Udah nambah wishlist tontonan weekend, kan? Masing-masing film punya kelebihan dan kekurangannya sendiri, tapi dijamin worth it buat kamu yang lagi nyari tontonan seru. Entah kamu tim yang suka film dengan cerita solid, atau cuma mau nonton aksi “gila-gilaan” yang bikin adrenalin naik, daftar di atas punya semuanya. (ndy)